Sadis! Tukang Ojek Kritis Akibat Ditembak KKB di Puncak Papua
Kekerasan kembali menyelimuti wilayah Papua, di mana seorang tukang ojek menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak. Insiden sadis ini mengakibatkan korban mengalami luka kritis dan menambah daftar panjang kekerasan yang menargetkan warga sipil tak bersalah. Peristiwa penembakan terhadap tukang ojek ini menunjukkan betapa rentannya profesi ini di daerah konflik Puncak Papua.
Peristiwa penembakan terhadap tukang ojek ini terjadi pada hari Kamis, 29 Mei 2025, sekitar pukul 14.30 WIT. Korban, seorang pria berinisial YG (35), sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar penumpang di wilayah Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Tiba-tiba, ia dihadang oleh sekelompok orang bersenjata yang diduga anggota KKB. Tanpa peringatan, para pelaku langsung melepaskan tembakan ke arah korban.
YG mengalami luka tembak serius di bagian perut dan langsung tersungkur dari motornya. Para pelaku kemudian melarikan diri ke dalam hutan. Warga sekitar yang mendengar suara tembakan dan melihat korban tergeletak, segera memberikan pertolongan. Dengan kondisi kritis, YG dievakuasi secara darurat menuju Puskesmas terdekat, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk penanganan medis lebih lanjut. Kondisinya dilaporkan masih kritis dan membutuhkan penanganan intensif, pihak keluarga dari tukang ojek berdatangan dan ingin melihat secara langsung.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol. Gustav Urbon, membenarkan kejadian penembakan tersebut. “Kami telah menerima laporan mengenai penembakan terhadap seorang warga sipil berprofesi tukang ojek di Puncak. Tim gabungan TNI-Polri telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan mengamankan area. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan,” ujar Kombes Pol. Gustav Urbon pada Jumat, 30 Mei 2025. Insiden penembakan ini kembali menyoroti eskalasi keamanan di Papua, yang seringkali menjadikan warga sipil, termasuk para tukang ojek yang mencari nafkah, sebagai korban. Pihak berwenang akan terus berupaya keras untuk menjaga keamanan dan menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu stabilitas di wilayah tersebut.