Jalan Rusak Akibat Abrasi Gelombang Laut di Trans Papua

Admin_faktapapua/ Juni 1, 2025/ Berita

Infrastruktur jalan di sepanjang pesisir Trans Papua menghadapi tantangan serius, terutama jalan rusak akibat abrasi gelombang laut yang terus-menerus. Kondisi ini tidak hanya menghambat mobilitas warga dan distribusi logistik, tetapi juga mengancam keberlanjutan pembangunan di wilayah terpencil tersebut. Abrasi yang terjadi secara signifikan mengikis badan jalan, menjadikannya tidak layak dilalui dan berbahaya bagi pengguna.

Salah satu titik terparah yang terdampak abrasi berada di ruas jalan yang melintasi wilayah pesisir Kabupaten Sarmi, Papua. Gelombang tinggi dari Laut Pasifik secara konsisten menghantam garis pantai, menyebabkan erosi tanah yang parah dan akhirnya merusak struktur jalan. Menurut data dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua yang dirilis pada 20 Mei 2025, sekitar 5 kilometer ruas jalan di sepanjang area tersebut mengalami kerusakan parah, dengan sebagian badan jalan bahkan telah ambles ke laut. Kondisi jalan rusak ini memerlukan penanganan segera dan solusi jangka panjang untuk mencegah kerusakan yang lebih luas.

Dampak dari jalan rusak ini sangat dirasakan oleh masyarakat setempat dan para pelaku ekonomi. Proses distribusi kebutuhan pokok dan bahan bangunan menjadi terhambat, mengakibatkan kenaikan harga barang dan kesulitan akses bagi warga. Truk-truk logistik terpaksa harus mengambil jalur alternatif yang lebih jauh dan memakan waktu lebih lama, atau bahkan tidak bisa melintas sama sekali saat air pasang atau gelombang tinggi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Papua, Bapak Yohanes Kambu, menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan proposal perbaikan dan pembangunan tanggul pemecah gelombang kepada pemerintah pusat untuk mengatasi masalah ini.

Upaya penanganan telah dilakukan secara berkala, namun sifat abrasi yang masif dan kondisi geografis yang menantang membuat perbaikan menjadi rumit dan memerlukan biaya besar. Pembangunan talud atau dinding penahan ombak menjadi solusi utama yang diusulkan untuk melindungi jalan dari terjangan gelombang. Namun, proyek semacam ini membutuhkan perencanaan matang dan alokasi dana yang signifikan. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat bersinergi lebih kuat dalam mencari solusi permanen agar jalan rusak ini tidak terus menjadi penghambat pembangunan di Trans Papua, demi kelancaran konektivitas dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Share this Post