Guru SMP di Jayapura Selamat dari Percobaan Pemerkosaan oleh Pelajarnya, Pelaku Ditangkap
Peristiwa mengejutkan dan memprihatinkan terjadi di Jayapura pada Kamis, 24 April 2025, di mana seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) hampir diperkosa oleh salah seorang muridnya. Insiden yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut sontak membuat pihak sekolah, aparat kepolisian, dan masyarakat setempat geram. Beruntung, aksi bejat pelaku berhasil digagalkan dan pelaku kini telah diamankan oleh pihak berwajib.
Korban yang diketahui bernama Ibu Sinta (35 tahun), merupakan guru mata pelajaran Matematika di SMP Negeri 5 Jayapura. Peristiwa hampir diperkosa ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIT, seusai jam pelajaran terakhir. Menurut keterangan korban kepada pihak kepolisian dari Polsek Jayapura Selatan, pelaku yang berinisial RZ (15 tahun) tiba-tiba menyerangnya di ruang guru yang saat itu sedang sepi.
Kapolsek Jayapura Selatan, Kompol Albert Yoku, dalam konferensi pers pada Jumat (25/04/2025) membenarkan adanya kejadian hampir diperkosa tersebut. Beliau menjelaskan bahwa pelaku mencoba melakukan tindakan asusila terhadap korban dengan cara paksa. Beruntung, Ibu Sinta berhasil melawan dan berteriak meminta pertolongan. Teriakan korban didengar oleh staf sekolah lainnya yang segera datang membantu dan mengamankan pelaku sebelum melarikan diri.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Pelaku, yang merupakan siswa kelas IX di sekolah tersebut, telah berhasil kami amankan beberapa jam setelah kejadian di kediamannya di kawasan Hamadi,” ujar Kompol Albert Yoku. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku untuk mengetahui motif di balik tindakan hampir diperkosa ini. Beberapa saksi, termasuk staf sekolah dan teman-teman pelaku, juga telah dimintai keterangan.
Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Jayapura, Bapak Bambang Wijaya, menyatakan keterkejutannya atas insiden yang melibatkan salah satu siswanya tersebut. Pihak sekolah akan memberikan pendampingan psikologis kepada Ibu Sinta dan bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian dalam proses hukum yang sedang berjalan. “Kami tidak akan mentolerir tindakan kriminal sekecil apapun di lingkungan sekolah. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di sekolah,” tegas Bapak Bambang.
Kasus percobaan pemerkosaan yang dialami Ibu Sinta ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk organisasi guru dan pemerhati anak di Jayapura. Mereka mendesak pihak kepolisian untuk memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Kejadian hampir diperkosa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan pendidikan karakter yang lebih ketat di lingkungan keluarga dan sekolah untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan, terutama yang melibatkan anak di bawah umur. Proses hukum terhadap RZ akan terus berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan mempertimbangkan statusnya sebagai anak di bawah umur.